Nov 3, 2013

satu titipan

dingin
sedingin waktu yang membeku
membuat aku enggan lagi menghitung
berapa lama lagi aku harus menunggu dijemput rindu

ia membawa hujan
yang semakin hari semakin banyak tetesnya
menyaingi tangis
bergulir di lekuk wajah dirundung sepi

ia tahu aku membencinya
tetapi rintiknya menadakan pesanmu
mau tak mau aku memasang telinga
siap ditusuk-tusuk sampai ke seluk beluk tulang rusuk

aku kedinginan
entah karena suhu yang mendekati titik 273 Kelvin
atau hanya aku yang semalam bermimpi
ada di antara lengan dan tubuhmu
membuat candu akan peluk berkecamuk

karena mendung hendak beranjak pergi
mengunjungi sisi lain bumi, di mana kamu berpijak
aku titipkan satu kata melalui hujan yang dibawanya
'pulanglah'


-merindu di musim hujan

Oct 18, 2013

Sep 3, 2013

tetesan



tes.
tes.
tes.

bukan, bukan hujan.

airmata.

Aug 16, 2013

3

aku.
kamu.
dia.

tiga nama.
tiga nama, yang dua saling berirama.
tiga nama, yang dua saling bermesraan.
tiga nama, yang dua saling bersembunyi.

tiga nama.
aku kenal kamu.
dia kenal aku.
tetapi kamu tidak kenal dia.

bertiga dan saling menyimpan luka.
bertiga dan saling memalsukan senyum.
bertiga yang masing-masing menyakiti.

dan rasanya aku yang paling berakhir pedih.
seperti tertusuk pisau sendiri.

Aug 12, 2013

aku ingin

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata
yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api
yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat
yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada

karya : Sapardi Djoko Damono

Aug 2, 2013

i miss yours

to let go of you
is not as easy as it seems,
to go through times after
it is the hardest part of all.

to be here
but not there,
nor in a place
where we can be together,
it hurts.

i miss.

miss the laugh
miss the smile
miss the tears
miss the heartbreak.

but most of all,
i miss myself
when i am with you
when there's an 'our'
when the love still there.

'cause all that i need
now,
it is as simple as
your hug.

Jun 19, 2013

indo.ne.sia

melihat sangsaka merah putih kadang aku bertanya dalam hati
'masih pantaskah ia berkibar?'

karena begitu banyak yang memandang
tapi tak mendalami darah dan tulangnya sendiri
'masih adakah yang peduli?'

atau tepatnya, 'masih adakah bangsa indonesia?'
in. do. ne. si. a.
yang sering mereka elu-elukan itu.

May 11, 2013

ada apa dengan bulan mei?

aku pernah punya impian akan cerita di bulan mei.
dulu.
dulu sekali.

aku pernah menaruh secercah harapan dalam angan-angan.
kalau-kalau bulan ini akan tumbuh menjadi kisah klasik.
penuh cinta.
penuh rasa bahagia.

di kala rasi bintang berdu dengan rembulan kelima dalam tahunmu.
aku pernah berharap kamu.
entah mengapa, tetapi di bulan ini.
mei.

"happy anniversary to your mom and dad (6/5).
happy anniversary to you, mom and dad (7/5)"

May 6, 2013

yang tersisa

kalau masih sayang...
akui saja dalam hatimu, tetapi hiraukan pula
kepedihan yang pernah ada di dalam kesepianmu

kalau masih rindu...
taruh harapmu untuk bersua kembali, tetapi ingat
akan batas-batas maya yang terbentuk di antaranya

kalau masih ingin dia selalu ada...
jangan hanya menunggu, tetapi sadarkan ia
akan keberadaanmu..
buat ia tahu, kamu juga ada. selamanya..

karena kalau tidak, kamu tidak akan pernah tahu seberapa besar ia ingin diperjuangkan oleh kamu..
ingatlah, dalam cinta, selalu ada rasa yang tersisa. membekas. sekecil apapun itu..

-untuk sahabat yang masih mencintai seseorang

Apr 19, 2013

rindu

rindu itu seperti narkoba. nagih. dan tak bisa berhenti.

rindu.
itu yang aku rasakan.
saat ini. saat itu.
sedetik yang lalu. semenit yang lalu.
sehari yang lalu. seminggu yang lalu. sebulan yang lalu.
bahkan mungkin setahun yang lalu.

rindu itu seperti candu yang tak ada habisnya.
menyiksa hati dan merasuki pikiran dengan segala yang membuat perasaan menjadi tidak enak.

rindu. seperti berada terus dalam suatu ruang dan menggema, memekik telinga.
andai sapaku dan sapamu terus bersamaan.
lalu aku tersadar, kalau terus bersama, kapan ada rindu?
bagaimana aku mengerti apa itu rindu, ya kan?

intinya, aku rindu.
aku merindukanmu.
dulu.
sekarang.
esok menjelang.
selamanya.


untuk kamu yang di Pulau Dewata, lekas sembuh.

Apr 3, 2013

'kematian'mu

hey kau dengar?
sirine itu berbunyi.
masa masih saja kau menuju ke sana?

lari.
tinggalkan.
pergilah!

se
    ge
        ra.

mereka berkata demikian.
tapi aku memilih tetap.
dengan memberhentikan kaki, asal kau tahu saja,
dengungnya sama akan tetap mengiang.

              hey kau, mereka datang.
              mendekat, dengan senjata di tangannya.
              masih mau berdiam diri?

              kabur.
              sembunyi.
              hilanglah!
              se
                 ge
                     ra.

              mereka lagi-lagi menghantuiku.
              tapi aku masih menentang.
              sok berani boleh dikata,
              aku tak mau mundur, ingin pengakuan. itu saja.


              hey, bodoh!
              kau cari mati?

              mati? tanda tanya segera berterbangan di atas kepalaku.
              mungkin.
              bisikku dalam hati.


hey....................
katanya hampir berdesis
ini yang terakhir.
aku lelah.
kau batu. sulit diantuk.
siap-siap saja!

aku tercengang.


satu.
       
       dua.
             
              tiga.

                     em..............*DOR*

pelatuk sudah tertarik.

mati. jiwa.
tidak raga.

menanggung luka sendiri.



Mar 31, 2013

your 17

a year has come again
to give you lessons, in life
to prepare yourself, facing the  world

be nice
be wise
be a better you..
be forever, someone i love..
just so you know, how blessed i am to have someone like you


"happy sweet seventeen, dear. may all your dreams come true..enjoy your legal time" -dis

Mar 18, 2013

sudahlah

aku hanya muak. hanya.
aku hanya eneg.
muntahkan mungkin lebih baik.

ingin ini semua berakhir.
sesegera mungkin.
secepat kilat.
sekelibat saja.

cepat!
musnah!
aku lelah.

ah, sudahlah. selesailah.

                                                -catatan kecil dikala penat

ketika mereka bertanya tentang cinta

kata tabu itu.
menyesakkan. cukup kau tahu itu.

        "belum saatnya. belum umurnya."
          dulu, terlalu belia kata mereka.
        "belum waktunya. belum usianya."
          dulu, terlalu dini untuk mengenal.

kini, anak kecil itu bertanya.
makna sebuah kata. seperti yang dulu terucap oleh mulutku.
         lagi-lagi ku bilang, "nanti kau akan merasakannya sendiri."
         tapi dalam hati aku berbisik, "sesuatu yang tak dapat dijelaskan."

karena apa?
aku merasa tertipu.
mereka bilang 'indah', itu dulu.
mereka bilang 'bahagia', itu juga dulu.

         tenyata....................menyesakkan.

membuat sulit hidung mengeluarkan udara.
melilit bronkiolus hingga pompa paru-paru terasa menyiksa. sangat.

rasanya seperti seorang penjahat.
kau bisa menjadi seorang mulia. tapi kembali merutuki dengan tipu muslihat.
rasanya seperti seorang pendusta.
kau tahu rasa yang sebenarnya. namun tak bisa mengatakannya. atau memilih begitu.

           seandainya aku diperingati;
"jangan berlabuh terlalu cepat pada sebuah pelabuhan hati.
      kalau tidak kau hanya berkelana tanpa sebuah arah dan pegangan."
           dan mengenal kata-kata ini sebelum kata itu;
"jangan mendarat terlalu siang pada sebuah bandara bernama lelaki.
      kalau tidak perempuan hanya akan terbang ke khayangan, tidak sebagai bidadari."

kata tabu itu.
membuat dunia ada.
membuat kata 'sepasang' ada.
            membuat ada namanya lelaki, jatuh hati pada pandangan pertama akan seorang perempuan.
            membuat ada namanya perempuan, menaruhkan harapnya akan kesetiaan pada seorang lelaki.

mengapa tabu?
karena itu rasa yang sekelebat bercahaya.
      nyatanya menyesatkan dengan kilaunya yang terlalu silau.
mengapa tabu?
karena aku merasakannya. pernah.
      dan tidak sama seperti harapan. tidak selalu.

masih bingung?
tak usah mengerti kalau begitu.
sampai setidaknya kau merasakannya, dengan hatimu sendiri.

dua hati, dua manusia

rama dan shinta hanya ada dalam dongeng masa lalu.

galih dan ratna hanya bermesra dalam lagu teriring melodi.

rangga dan cinta hanya sekilas cerita fiksi di masa putih abu-abu.

jack dan rose hanya melabuhkan kenangan tragis nan pahit di laut lepas.

romeo dan juliet hanya karangan klise dari garis tangan penulis cinta.

tapi ada dua hati lagi. dua manusia lagi.
satu pasang.
aku dan kamu yang hanya nyata, menyatu.

seuntai tanya tanpa sebuah jawaban


kadang aku bertanya mengapa. yang entah ada jawabnya atau tidak.

mengapa aku menyukaimu?
mengapa pula aku mencintaimu?

mengapa aku ada untuk kamu?
mengapa pula aku selalu kembali untuk kamu?

mengapa aku percaya padamu? padahal ini sulit untukmu, untukku.
mengapa pula aku masih memaafkanmu? padahal ini hal yang sungguh memilukan.

mengapa aku yang menderita?
ketika yang sebenarnya sedang memendam luka adalah kamu.
mengapa aku merindumu?
ketika aku duduk rapat, tepat di sisi tubuhmu yang lain.

mengapa aku merasa tenang?
oleh sedekap saja hangat pelukmu. erat. tak ingin lepas.
mengapa aku tersenyum?
oleh ingatanku yang tak pernah hilang tentang kamu. indah. tak ingin lupa.

mengapa aku menangis, bersembunyi?
walau sebenarnya aku ingin kamu tahu sakit hatiku. menyadarinya mungkin cukup.
mengapa aku mengatakan 'pulanglah, pergilah'?
walau sebenarnya aku ingin kamu tinggal. setidaknya berdiam sebentar lagi.

mengapa aku menuliskan rasa yang ada, untukmu? kala aku diterpa rasa bosan.
mengapa aku mengukirkan tiada henti, namamu? kala aku merenung, sendiri. sepi.

mengapa semua itu tentang kamu?
mengapa semua itu tentang aku yang memuja seorang kamu?
mengapa pula, lagi-lagi soal kamu?
mengapa harus, mengenai seorang kamu?

mengapa kamu?

tanya itu.
seperti tanda tanya tanpa titik.
menggantung.
seperti tidak akan pernah ada jawaban.
dengan logika.
tapi bisa saja, kalau dengan hati.

Mar 15, 2013

hujan


hujan. di luar sana hujan. menjelang malam. mengingatkanku akan dirinya.

hujan. lagi-lagi menjadi hal yang ku benci. entah mengapa.

hujan. basah. bau tanah kering bercampur air.

hujan. ini aku. mendengar rintikmu di luar sana.

hujan. seperti mimpi buruk. bersama petir menghujam hati.

hujan. entah deras ataupun tidak. aku tak suka. tetap tak suka.

hujan. karena kamu menyembunyikan semuanya. pedih dan tangis.

hujan. tetesmu semakin banyak. jalanan pun menggenang.

hujan. langit kelabu yang kau bawa. musnahkan.

hujan. menyingkirlah. pergi dari hariku yang seharusnya berwarna.

hujan. aku tak sedia payung. seperti yang dikatakan para pepatah.

hujan. dengarlah. jangan berbisik sendiri.

hujan. bisakah berhenti? untukku. untuknya.

karena kalau tidak kau membawa luka lama itu. dalam hatiku. dalam hatinya.

-6:20. waktu setempat. sedang hujan. dan aku merindukanmu.

Mar 10, 2013

kebodohan seorang aku

malam menatapku lebih lama.
menuntunku, menuliskan aksara dan untaian fonem
tentang kamu.

maaf ini hanya aku.
maaf ini hanya aku yang bukan siapa-siapa untukmu.

hanya aku yang tak bisa merasa sepi.
hanya aku yang menyambut perkenalan dalam dekapan.
hanya aku yang mungkin tertuduh polos atau bahkan hanya berpura-pura.
hanya aku yang merasa sakit ketika menyakiti.
tanpa sadar, tanpa maksud apa-apa.

aku hanya manusia bodoh.
yang tak bisa acuh tak acuh.
yang tak bisa berdiam diri ketika ada sapaan.
bagiku semua itu teman. entah dalam selimut menjadi musuh ataupun tidak.
yang terbiasa membuka lebar tangan demi siapapun yang ku bilang teman.
dan aku tak pernah sanggup membuangnya. apalagi kehilangan.
perih. menusuk lebih dalam dari pada saat jatuh dalam mencintai.

tapi apa daya.
ini aku. yang melukaimu. tanpa ku sadari.
ini aku. yang berteman. namun tak pernah merasa lebih.

maaf. satu kata saja. maaf.
walau mungkin tidak semudah itu kau terima
dan satu lagi...
hanya untuk kamu.

GOODLUCK, my friend.
or i might call you, old friend?

Feb 21, 2013

dulu

aku ingin membenci. tapi tak pernah bisa.
aku ingin berhenti untuk sementara saja.
menyulam cerita bisu penuh aksara tak berwujud, sama saja seperti aku membuang waktu.
membuang waktu untuk membuat kamu mengerti. atau setidaknya berdiam diri sejenak.

aku ini kepingan. yang berserakan. semakin meramaikan jalanan pada tiap titiannya.
aku ini tak berarti. karena buatku, aku tak lagi hidup.
dan kamu yang membuatnya seperti ini. kamu yang membuang muka pada tiap tatapku.
kamu yang pergi tanpa pesan dan mengharap aku menunggu terus.

sayangnya, dan untungnya bagi mu. aku terlalu mudah dibodohi.
entah aku ini budak cinta atau sekedar pecinta buta.
sedangkan kamu. kamu membuatnya memiliki arti yang samar.
ada bedanya antara orang bodoh dan berani.
aku ini yang mana?

lelah. lelah. lelah.
ini saja yang ku rasakan. tapi lagi-lagi tak peduli.
orang bilang aku tolol, dungu, dan tak berotak.
seharusnya aku melepas. bukan semakin mengenggam erat.
yang justru semakin membuang serpihan-serpihan kebaikanmu yang pernah ada.
seperti membawa pasir dalam kepalan jemari. terlalu erat hilang. tapi terlalu renggang pun sama.

mungkin. ya mungkin.
aku hanya ingin. aku hanya mau.
berharap akan kembalinya dirimu yang dulu.
yang sampai saat ini masih ku puja dalam hati yang terluka sekalipun.
yang sampai saat ini masih ku rindu dalam dekap yang dengan rasa enggan.

aku membenci kamu, kamu yang aku cinta.

Feb 7, 2013

apa itu bahagia?

temaram.
remang-remang di sisi gelap. remang-remang diterangi gemintang.
temaram.
bersanding dengan keremuk-redaman, yang meniti pedih bersama luka.

bola mata berbicara.
tanpa bahasa, tanpa suara. namun dengan air mata.
bola mata menerawang.
membidik melalui kabut, diikuti embun yang ikut bersembunyi.

ia tidak menyiratkan bahagia.

di balik bening kaca yang berselimut bingkai tua.
merapuh, sama seperti ku.
berlubang, sama seperti hati.

hati-hati dengan hati.
atau ia akan selamanya berteman dengan malam. pekat lalu hilang.

hati-hati dengan hati.
atau ia akan terpuruk bersama hempasan tetes hujan. terinjak, pergi tanpa berwujud.


Jan 12, 2013

alam yang berbicara

awan setia menemani langit
meski dalam saatnya ia bisa menangis
dan mengeluarkan getar pertengkarannya
embun tak perlu berwarna
namun daun tetap jatuh hati padanya di tiap pagi

senja, ia bersemu malu
kala mentari menyambu kedatangannya
dan bintang takkan beranjak
sekalipun rembulan hanya menghampirinya malam hari

ia masih dan tetap menunggu
layaknya kembang hadir merekah
memberi senyuman terindahnya
pada lebah yang berdengung

salju tak pernah mengingkari janjinya
pada hujan dan angin musim dingin
untuk menyelimutinya dalam kebekuan

danau menantikan hangat peluk dan cumbuan sungai
yang mengalir, bermuara, untuk bersua
bagai gunung yang diam, tenang
menemani mereka yang menumpangi punggungnya
namun ketika ia lelah, amarahnya akan meletup
berpegang tangan pada gemuruh bumi

tapi langit akan adil terhadap naungannya
selama mereka masih setia
selama mereka masih percaya
kamu manusia, sepasang demi sepasang
masing-masing telah tercipta 'tuk menyaksikannya

alam yang berbicara mengenai cinta yang sesungguhnya...