a year has come again
to give you lessons, in life
to prepare yourself, facing the world
be nice
be wise
be a better you..
be forever, someone i love..
just so you know, how blessed i am to have someone like you
"happy sweet seventeen, dear. may all your dreams come true..enjoy your legal time" -dis
Mar 31, 2013
Mar 18, 2013
sudahlah
aku hanya muak. hanya.
aku hanya eneg.
muntahkan mungkin lebih baik.
ingin ini semua berakhir.
sesegera mungkin.
secepat kilat.
sekelibat saja.
cepat!
musnah!
aku lelah.
ah, sudahlah. selesailah.
-catatan kecil dikala penat
aku hanya eneg.
muntahkan mungkin lebih baik.
ingin ini semua berakhir.
sesegera mungkin.
secepat kilat.
sekelibat saja.
cepat!
musnah!
aku lelah.
ah, sudahlah. selesailah.
-catatan kecil dikala penat
ketika mereka bertanya tentang cinta
kata tabu itu.
menyesakkan. cukup kau tahu itu.
"belum saatnya. belum umurnya."
dulu, terlalu belia kata mereka.
"belum waktunya. belum usianya."
dulu, terlalu dini untuk mengenal.
kini, anak kecil itu bertanya.
makna sebuah kata. seperti yang dulu terucap oleh mulutku.
lagi-lagi ku bilang, "nanti kau akan merasakannya sendiri."
tapi dalam hati aku berbisik, "sesuatu yang tak dapat dijelaskan."
karena apa?
aku merasa tertipu.
mereka bilang 'indah', itu dulu.
mereka bilang 'bahagia', itu juga dulu.
tenyata....................menyesakkan.
membuat sulit hidung mengeluarkan udara.
melilit bronkiolus hingga pompa paru-paru terasa menyiksa. sangat.
rasanya seperti seorang penjahat.
kau bisa menjadi seorang mulia. tapi kembali merutuki dengan tipu muslihat.
rasanya seperti seorang pendusta.
kau tahu rasa yang sebenarnya. namun tak bisa mengatakannya. atau memilih begitu.
seandainya aku diperingati;
"jangan berlabuh terlalu cepat pada sebuah pelabuhan hati.
kalau tidak kau hanya berkelana tanpa sebuah arah dan pegangan."
dan mengenal kata-kata ini sebelum kata itu;
"jangan mendarat terlalu siang pada sebuah bandara bernama lelaki.
kalau tidak perempuan hanya akan terbang ke khayangan, tidak sebagai bidadari."
kata tabu itu.
membuat dunia ada.
membuat kata 'sepasang' ada.
membuat ada namanya lelaki, jatuh hati pada pandangan pertama akan seorang perempuan.
membuat ada namanya perempuan, menaruhkan harapnya akan kesetiaan pada seorang lelaki.
mengapa tabu?
karena itu rasa yang sekelebat bercahaya.
nyatanya menyesatkan dengan kilaunya yang terlalu silau.
mengapa tabu?
karena aku merasakannya. pernah.
dan tidak sama seperti harapan. tidak selalu.
masih bingung?
tak usah mengerti kalau begitu.
sampai setidaknya kau merasakannya, dengan hatimu sendiri.
menyesakkan. cukup kau tahu itu.
"belum saatnya. belum umurnya."
dulu, terlalu belia kata mereka.
"belum waktunya. belum usianya."
dulu, terlalu dini untuk mengenal.
kini, anak kecil itu bertanya.
makna sebuah kata. seperti yang dulu terucap oleh mulutku.
lagi-lagi ku bilang, "nanti kau akan merasakannya sendiri."
tapi dalam hati aku berbisik, "sesuatu yang tak dapat dijelaskan."
karena apa?
aku merasa tertipu.
mereka bilang 'indah', itu dulu.
mereka bilang 'bahagia', itu juga dulu.
tenyata....................menyesakkan.
membuat sulit hidung mengeluarkan udara.
melilit bronkiolus hingga pompa paru-paru terasa menyiksa. sangat.
rasanya seperti seorang penjahat.
kau bisa menjadi seorang mulia. tapi kembali merutuki dengan tipu muslihat.
rasanya seperti seorang pendusta.
kau tahu rasa yang sebenarnya. namun tak bisa mengatakannya. atau memilih begitu.
seandainya aku diperingati;
"jangan berlabuh terlalu cepat pada sebuah pelabuhan hati.
kalau tidak kau hanya berkelana tanpa sebuah arah dan pegangan."
dan mengenal kata-kata ini sebelum kata itu;
"jangan mendarat terlalu siang pada sebuah bandara bernama lelaki.
kalau tidak perempuan hanya akan terbang ke khayangan, tidak sebagai bidadari."
kata tabu itu.
membuat dunia ada.
membuat kata 'sepasang' ada.
membuat ada namanya lelaki, jatuh hati pada pandangan pertama akan seorang perempuan.
membuat ada namanya perempuan, menaruhkan harapnya akan kesetiaan pada seorang lelaki.
mengapa tabu?
karena itu rasa yang sekelebat bercahaya.
nyatanya menyesatkan dengan kilaunya yang terlalu silau.
mengapa tabu?
karena aku merasakannya. pernah.
dan tidak sama seperti harapan. tidak selalu.
masih bingung?
tak usah mengerti kalau begitu.
sampai setidaknya kau merasakannya, dengan hatimu sendiri.
dua hati, dua manusia
rama dan shinta hanya ada dalam dongeng masa lalu.
galih dan ratna hanya bermesra dalam lagu teriring melodi.
rangga dan cinta hanya sekilas cerita fiksi di masa putih abu-abu.
jack dan rose hanya melabuhkan kenangan tragis nan pahit di laut lepas.
romeo dan juliet hanya karangan klise dari garis tangan penulis cinta.
tapi ada dua hati lagi. dua manusia lagi.
satu pasang.
aku dan kamu yang hanya nyata, menyatu.
galih dan ratna hanya bermesra dalam lagu teriring melodi.
rangga dan cinta hanya sekilas cerita fiksi di masa putih abu-abu.
jack dan rose hanya melabuhkan kenangan tragis nan pahit di laut lepas.
romeo dan juliet hanya karangan klise dari garis tangan penulis cinta.
tapi ada dua hati lagi. dua manusia lagi.
satu pasang.
aku dan kamu yang hanya nyata, menyatu.
seuntai tanya tanpa sebuah jawaban
kadang aku bertanya mengapa. yang entah ada jawabnya atau tidak.
mengapa aku menyukaimu?
mengapa pula aku mencintaimu?
mengapa aku ada untuk kamu?
mengapa pula aku selalu kembali untuk kamu?
mengapa aku percaya padamu? padahal ini sulit untukmu, untukku.
mengapa pula aku masih memaafkanmu? padahal ini hal yang sungguh memilukan.
mengapa aku yang menderita?
ketika yang sebenarnya sedang memendam luka adalah kamu.
mengapa aku merindumu?
ketika aku duduk rapat, tepat di sisi tubuhmu yang lain.
mengapa aku merasa tenang?
oleh sedekap saja hangat pelukmu. erat. tak ingin lepas.
mengapa aku tersenyum?
oleh ingatanku yang tak pernah hilang tentang kamu. indah. tak ingin lupa.
mengapa aku menangis, bersembunyi?
walau sebenarnya aku ingin kamu tahu sakit hatiku. menyadarinya mungkin cukup.
mengapa aku mengatakan 'pulanglah, pergilah'?
walau sebenarnya aku ingin kamu tinggal. setidaknya berdiam sebentar lagi.
mengapa aku menuliskan rasa yang ada, untukmu? kala aku diterpa rasa bosan.
mengapa aku mengukirkan tiada henti, namamu? kala aku merenung, sendiri. sepi.
mengapa semua itu tentang kamu?
mengapa semua itu tentang aku yang memuja seorang kamu?
mengapa pula, lagi-lagi soal kamu?
mengapa harus, mengenai seorang kamu?
mengapa kamu?
tanya itu.
seperti tanda tanya tanpa titik.
menggantung.
seperti tidak akan pernah ada jawaban.
dengan logika.
tapi bisa saja, kalau dengan hati.
Mar 15, 2013
hujan
hujan. di luar sana hujan. menjelang malam. mengingatkanku akan dirinya.
hujan. lagi-lagi menjadi hal yang ku benci. entah mengapa.
hujan. basah. bau tanah kering bercampur air.
hujan. ini aku. mendengar rintikmu di luar sana.
hujan. seperti mimpi buruk. bersama petir menghujam hati.
hujan. entah deras ataupun tidak. aku tak suka. tetap tak suka.
hujan. karena kamu menyembunyikan semuanya. pedih dan tangis.
hujan. tetesmu semakin banyak. jalanan pun menggenang.
hujan. langit kelabu yang kau bawa. musnahkan.
hujan. menyingkirlah. pergi dari hariku yang seharusnya berwarna.
hujan. aku tak sedia payung. seperti yang dikatakan para pepatah.
hujan. dengarlah. jangan berbisik sendiri.
hujan. bisakah berhenti? untukku. untuknya.
karena kalau tidak kau membawa luka lama itu. dalam hatiku. dalam hatinya.
-6:20. waktu setempat. sedang hujan. dan aku merindukanmu.
Mar 10, 2013
kebodohan seorang aku
malam menatapku lebih lama.
menuntunku, menuliskan aksara dan untaian fonem
tentang kamu.
maaf ini hanya aku.
maaf ini hanya aku yang bukan siapa-siapa untukmu.
hanya aku yang tak bisa merasa sepi.
hanya aku yang menyambut perkenalan dalam dekapan.
hanya aku yang mungkin tertuduh polos atau bahkan hanya berpura-pura.
hanya aku yang merasa sakit ketika menyakiti.
tanpa sadar, tanpa maksud apa-apa.
aku hanya manusia bodoh.
yang tak bisa acuh tak acuh.
yang tak bisa berdiam diri ketika ada sapaan.
bagiku semua itu teman. entah dalam selimut menjadi musuh ataupun tidak.
yang terbiasa membuka lebar tangan demi siapapun yang ku bilang teman.
dan aku tak pernah sanggup membuangnya. apalagi kehilangan.
perih. menusuk lebih dalam dari pada saat jatuh dalam mencintai.
tapi apa daya.
ini aku. yang melukaimu. tanpa ku sadari.
ini aku. yang berteman. namun tak pernah merasa lebih.
maaf. satu kata saja. maaf.
walau mungkin tidak semudah itu kau terima
dan satu lagi...
hanya untuk kamu.
GOODLUCK, my friend.
or i might call you, old friend?
menuntunku, menuliskan aksara dan untaian fonem
tentang kamu.
maaf ini hanya aku.
maaf ini hanya aku yang bukan siapa-siapa untukmu.
hanya aku yang tak bisa merasa sepi.
hanya aku yang menyambut perkenalan dalam dekapan.
hanya aku yang mungkin tertuduh polos atau bahkan hanya berpura-pura.
hanya aku yang merasa sakit ketika menyakiti.
tanpa sadar, tanpa maksud apa-apa.
aku hanya manusia bodoh.
yang tak bisa acuh tak acuh.
yang tak bisa berdiam diri ketika ada sapaan.
bagiku semua itu teman. entah dalam selimut menjadi musuh ataupun tidak.
yang terbiasa membuka lebar tangan demi siapapun yang ku bilang teman.
dan aku tak pernah sanggup membuangnya. apalagi kehilangan.
perih. menusuk lebih dalam dari pada saat jatuh dalam mencintai.
tapi apa daya.
ini aku. yang melukaimu. tanpa ku sadari.
ini aku. yang berteman. namun tak pernah merasa lebih.
maaf. satu kata saja. maaf.
walau mungkin tidak semudah itu kau terima
dan satu lagi...
hanya untuk kamu.
GOODLUCK, my friend.
or i might call you, old friend?
Subscribe to:
Posts (Atom)