bukan kamu yang mencintai purnama
tapi aku,
yang semalam suntuk berdiam diri
memandang langit berlapis cahaya remang
bukan kamu yang memuja terang bintang
tapi aku,
yang sepagi hari hilang ditelan rindu
kemudian malam buang semua sakit yang ada
bukan kamu yang mengharap surya
tapi aku,
hingga tak perlu lagi aku diselimuti sepi
hingga tak perlu lagi malam menjemput tangis
bukan kamu yang ada
bukan kamu yang hadir
tapi mereka,
membuat senyum terangkai di antara kesenduan
membuat senyum, yang palsu, kembali menutup suatu pedih
bukan aku yang tak ingin bahagia
tapi kali ini, sepertinya kamu
kamu yang seolah hanya ingin duka nestapa
maaf...
aku cuma seorang,
yang mencintai dari jauh,
yang memuja hanya sebatas punggungmu saja,
yang mengharap cukup dalam bunga tidur...
Dec 17, 2014
Mar 15, 2014
tak kenal tapi ku sayang
gadis itu terduduk diam
parasnya indah
seperti putri yang tertidur
gadis itu terduduk diam
entah apa yang berkelebat di dalam pikirnya
senyum mungilnya seperti menyembunyikan semuanya
gadis itu terduduk diam
di sudut ruang tanpa pernah terjangkau
namun seakan di kelilingi magnet yang menarikku
gadis itu terduduk diam
andai wajahnya terdongak sedikit
untuk aku dapat melihat wajahnya yang sendu
namun menenangkan
gadis itu terduduk diam
tanpa pernah aku tahu namanya
tanpa pernah aku tahu suaranya
tanpa pernah aku tahu warna matanya
gadis itu mengunci rapat mulutnya
diam dan terus diam
tenggelam dalam bisunya di sudut ruang
gadis itu hanya diam
menampakkan diri dalam memoriku
menampakkan diri akan masa lalu
akan seseorang yang tak pernah ku kenal
akan seseorang yang ingin ku kenal tapi terlambat
lambat laun gadis itu mengabur
pergi dalam bayangnya sendiri
sembari menyisakan senyum yang berkabut
lalu hanyut
parasnya indah
seperti putri yang tertidur
gadis itu terduduk diam
entah apa yang berkelebat di dalam pikirnya
senyum mungilnya seperti menyembunyikan semuanya
gadis itu terduduk diam
di sudut ruang tanpa pernah terjangkau
namun seakan di kelilingi magnet yang menarikku
gadis itu terduduk diam
andai wajahnya terdongak sedikit
untuk aku dapat melihat wajahnya yang sendu
namun menenangkan
gadis itu terduduk diam
tanpa pernah aku tahu namanya
tanpa pernah aku tahu suaranya
tanpa pernah aku tahu warna matanya
gadis itu mengunci rapat mulutnya
diam dan terus diam
tenggelam dalam bisunya di sudut ruang
gadis itu hanya diam
menampakkan diri dalam memoriku
menampakkan diri akan masa lalu
akan seseorang yang tak pernah ku kenal
akan seseorang yang ingin ku kenal tapi terlambat
lambat laun gadis itu mengabur
pergi dalam bayangnya sendiri
sembari menyisakan senyum yang berkabut
lalu hanyut
Jan 24, 2014
pulang
'aku ingin terbang lepas dan kini relakan aku pulang kembali pada Sang Khalik'kata si malaikat kecil sembari mengepakkan sayapnya
ia mengulum senyum
membawa teduh dalam bola matanya
membawa hangat pada tatapnya
tangannya yang lembut
melambai halus mengucap selamat tinggal
hatinya bersih, seperti kertas putih tanpa noda
hatinya suci, seperti tak pernah ada yang melukai
ia terus melangkah
menari-nari bersama dengan angin
ia terus terbang
mengudara bersama burung, ke sana ke mari
hati-hati gadis,
kau terlalu indah untuk terluka
jangan sampai kau patahkan dua sayapmu
kau, malaikatku...
kepakkanlah
dan ku relakan kau
....pulang
bersama semua angan yang pernah dibungkus rindu
(photo by : yohannes aditya)
Jan 19, 2014
puisi mereka
air mataku menangisi hidup
hidup yang buram tak kelihatan mana ujungnya
di sana gelap, di sini pun gelap
kegelapan menyelimuti hidupku
ku rindu sangat munculnya secercah cahaya penyemangat
cahaya yang dibawa oleh malaikat tak bersayap
yang membuka jalan bagi gundah gulana dalam hidupku
yang membimbingku ke tempat indah di seberang
di mana pelangi itu menanti-nanti hadirnya jiwaku
oleh : Jennifer Vioniwinata dan Jemima Tiuris
Jan 9, 2014
suatu genangan
biarkan saja
kulihat air itu menggenang
menggenang di tepian jalan yang kutapaki
namun
jangan biarkan
aku tak ingin lihat air mata itu menggenang
menggenang di tepi pelupuk matamu
kulihat air itu menggenang
menggenang di tepian jalan yang kutapaki
namun
jangan biarkan
aku tak ingin lihat air mata itu menggenang
menggenang di tepi pelupuk matamu
salam dari sang perwira
selamat tinggal sayang, aku berangkat.
tunggu aku pulang, aku mohonkan itu.
atau bila waktu berkata lain...
biar aku yang 'kan menyambutmu ketika kau pulang.
sampai di dimensi ruang dan waktu yang lain.
salam, aku,
perwiramu.
tunggu aku pulang, aku mohonkan itu.
atau bila waktu berkata lain...
biar aku yang 'kan menyambutmu ketika kau pulang.
sampai di dimensi ruang dan waktu yang lain.
salam, aku,
perwiramu.
Subscribe to:
Posts (Atom)