berkali-kali dengan deburan yang entah seberapa kencang
menyapu pasir
sembari ia menghapus luka-luka
yang sempat tertulis dengan sentuhan ujung jari
aku menapaki tepiannya
tapi hanya jejak 'tuk sementara saja
karena aku akan pergi, dihapus dari memori
ombaknya semakin kencang
menerjang tepian karang yang hanya diam
menggerus serpihannya, perlahan lenyap
lenyap terbawa gelombang
seperti air mata
yang mengalir semakin deras
menghujat hati yang hanya diam
merapuh bagai kayu lapuk di pinggir pantai, perlahan hilang
hilang dibawa pasang surut air laut
di tepi itu aku pernah melukis kata
yang sempat akan kuukir di batu
namun berakhir terbuang bersama ombak